KLASIFIKASI DAN JENIS PERAWATAN
MESIN
Dalam istilah perawatan
disebutkan bahwa disana tercakup dua pekerjaan yaitu istilah “perawatan” dan
“perbaikan”. Perawatan dimaksudkan
sebagai aktifitas untuk mencegah kerusakan, sedangkan istilah perbaikan dimaksudkan sebagai tindakan
untuk memperbaiki kerusakan.
Secara umum, ditinjau dari saat
pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan
yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance). Secara
skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:

A.
Aliran
Informasi Dalam Corrective Maintenance

B.
Bentuk-bentuk
Perawatan
1.
Perawatan
Preventif (Preventive Maintenance)
Adalah pekerjaan perawatan yang
bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan (preventif).
Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil,
pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi
terhindar dari kerusakan.
2.
Perawatan
Korektif
Adalah pekerjaan perawatan yang
dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan
sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa,
seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar peralatan menjadi
lebih baik.
3.
Perawatan
Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan
dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan
berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam
melayani proses produksi.
4.
Perawatan
Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan
untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun
fungsi dari sistem peralatan. Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan
bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.
5.
Perawatan
setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan
setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus
disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan tenaga kerjanya.
6.
Perawatan
Darurat (Emergency Maintenance)
Adalah pekerjaan perbaikan yang
harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak
terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan
yang telah disebutkan diatas, terdapat juga beberapa jenis pekerjaan lain yang
bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan perawatan seperti:
1.
Perawatan
dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara
mengganti peralatan tanpa dilakukan perawatan, karena harga peralatan pengganti
lebih murah bila dibandingkan dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya
adalah apabila perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang
untuk waktu yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
2.
Penggantian
yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu
mengganti peralatan dengan peralatan yang baru, berarti industri tidak
memerlukan waktu lama untuk melakukan perawatan, kecuali untuk melakukan
perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan
telah menurun kondisinya langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian
ini mempunyai keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang
baru dan siap pakai.
C.
Istilah-istilah
yang umum dalam perawatan:
1.
Availability:
Perioda
waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan siap untuk dipakai/dioperasikan.
2.
Downtime:
Perioda
waktu dimana fasilitas/peralatan dalam keadaan tidak dipakai/dioperasikan.
3.
Check:
Menguji
dan membandingkan terhadap standar yang ditunjuk.
4.
Facility Register
Alat pencatat data fasilitas/peralatan, istilah lain bisa juga disebut
inventarisasi peralatan/fasilitas.
5.
Maintenance management:
Organisasi perawatan dalam suatu kebijakan yang
sudah disetujui bersama.
6.
Maintenance Schedule:
Suatu daftar menyeluruh yang berisi kegiatan
perawatan dan kejadian-kejadian yang menyertainya.
7.
Maintenance planning:
Suatu perencanaan yang menetapkan suatu pekerjaan serta metoda,
peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan dimasa
yang akan datang.
8.
Overhaul:
Pemeriksaan dan perbaikan secara menyeluruh terhadap suatu fasilitas
atau bagian dari fasilitas sehingga mencapai standar yang dapat diterima.
9.
Test:
Membandingkan
keadaan suatu alat/fasilitas terhadap standar yang dapat diterima.
10. User:
Pemakai
peralatan/fasilitas.
11. Owner:
Pemilik
peralatan/fasilitas.
12. Vendor:
13.
Efisiensi

14. Trip
Mati
sendiri secara otomatis (istilah dalam listrik).
15. Shut-in:
Sengaja dimatikan
secara manual (istilah dalam pengeboran minyak).
16. Shut-down:
Mendadak
mati sendiri / sengaja dimatikan.
D.
Bagian
dan Strategi Maintenance
Di bentuknya bagian mantenance dalam suatu
perusahaan dengan tujuan mesin – mesin produksi,bangunan maupun peralatan
lainya selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal. Hal ini penting untuk
menjamin kelangsungan produksi dapat membayar kembali modal yang telah
ditanamkan .Bagian mantenance merupakan satu kesatuan dengan bagian – bagian
lainya menjalankan fungsinya masing – masing.
Pemilihan program perawatan akan mempengaruhi
kelangsungan produktivitas produksi pabrik. Karena itu perlu dipertimbangkan
secara cermat mengenai bentuk perawatan yang akan digunakan terutama berkaitan
dengan kebutuhan produksi, waktu, biaya, keterandalan tenaga perawatan dan
kondisi peralatan yang dikerjakan.
Dalam
menentukan strategi perawatan, banyak ditemui kesulitan-kesulitan diantaranya:
• Tenaga
kerja yang terampil
• Ahli
teknik yang berpengalaman
• Instrumentasi
yang cukup mendukung
• Kerja
sama yang baik diantara bagian perawatan
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan strategi perawatan:
• Tingkat
kapasitas pemakaian mesin
• Kesiapan
suku cadang
• Kemampuan
bagian perawatan untuk bekerja cepat
• Situasi
pasar, kesiapan dana dan lain-lain.
E.
Tugas
utama maintenance
1.
Pekerjaan administrasi / klerek:
Mengerjakan tugas – tugas
administrasi kebutuhan maintenance, misal mencatat semua komponen yg keluar,
masuk, rusak, yg diganti, dsb.
2.
Pekerjaan teknik (produksi):
Membuat komponen yg susah dicari
di pasaran, memperbaiki komponen yg rusak, menyambung komponen, melakukan
overhoul, dsb 3. Pekerjaan preventive maintenance (P M):
Melakukan inspeksi harian,
mingguan, melumasi, menseting, melakukan running maintenance, dsb.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar